The rise of sports tourism as a measure of progress in the tourism industry in the sports sector — Indoneisa

Fardhan A Atharakaditya
4 min readApr 10, 2021

--

If we look at the direction of the development of the Indonesian tourism industry in 2021, the tourism industry will reach the 20B in 2020. However, we should not give up hope because the hopes for 2021 are still being maintained. Remain opportunistic by reading new patterns of tourism activity during this pandemic, by trying to find potential market segments such as organizing sport tourism with CHSE standards. — Abstract

Konsep sport tourism merupakan kombinasi antara kompetisi olahraga, yang dipadukan dengan atraktivitas alam dan eksotisme budaya, sehingga menjadi sebuah alat kampanye promosi pariwisata. Yang perlu menjadi perhatian adalah bagaimana efek kunjungan wisatawan setelah acara sport tourism itu di laksanakan, Dengan upaya meningkatkan kualitas dari pengembangan dan pelaksanaan Sport Tourism itu sendiri.

Penyelenggaraan aktivitas Sport Tourism berpotensi memberikan dampak dalam 3 hal (Country/City Branding, Tourism, dan Multiply Effect). Jika melihat ke belakang, sejumlah event sport tourism telah sukses digelar di Indonesia. Gelaran tersebut pun sekaligus menjadi ajang promosi efektif pariwisata Indonesia ke mancanegara. Apalagi, berbagai daerah di Indonesia pun berlomba mengembangkan sport tourism masing-masing untuk menarik minat wisatawan.

image source: unsplash

Event olahraga sangat mendukung upaya mempromosikan destinasi-destinasi wisata dengan mensinergikan keduanya dalam konsep Sport Tourism. Infrastruktur penunjang harus dipersiapkan dengan baik agar aktivitas sport tourism bisa terus ditingkatkan baik dalam kualitas (level kompetisi) maupun kuantitas (jumlah peserta/pengunjung).

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, peranan infrastruktur adalah sebagai aspek penting dalam pembangunan, baik dalam bidang pariwisata maupun dalam bidang ekonomi. Selain itu, peranan infrastruktur juga merupakan elemen pendukung dalam pembangunan perkotaan. Prasarana perlu disediakan dalam suatu kota karena prasarana merupakan kebutuhan dasar dan prasarana dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi.

Pengembangan sektor pariwisata sangat terkait dan bergantung pada perkembangan infrastruktur yang tersedia. Peran infrastruktur menjadi sangat penting karena dengan pengembangan infrastruktur dan sistem infrastruktur yang tersedia, akan dapat mendorong perkembangan sektor pariwisata. Khususnya di kota Yogyakarta infrastruktur sudah bisa di bilang cukup baik untuk meningkatkan aspek kenyamanan dan kemudahan untuk para wisatawan mengunjungi berbagai destinasi wisata yang ada di kota Yogyakarta.

Kembali lagi ke konsep sport tourism. Nyatanya event olahraga cukup mampu untuk meberikan dorongan ekonomi daerah melalui efek paralel (multiply effect) yang dihasilkan, dari meningkatnya occupancy hotel-hotel, dan juga aktivitas perdagangan seperti makanan dan minuman, serta oleh2 khas daerah.

Masyarakat pelaku usaha tentunya sangat merasakan dampak dari adanya kegiatan event olahraga, dengan adanya event olahraga yang dilakukan secara internasional maka tidak memungkiri banyak dari wisatawan asing dating ke Indoneisa dengan tujuan untuk mendukung Negara asal mereka bertanding dan juga tidak memungkiri untuk berkunjung di berbagai destinasi wisata di Indonesia.

Pelaku usaha seperti umkm hingga pelaku bisnis hotel dan restaurant lah yang sangat merasakan dampak yang sangat besar atas adanya event olahraga (sport tourism) di Indonesia. Dengan demikian maka event olahraga (sport tourism) merupakan salah satu program atau wacana yang sangat dibutuhkan dalam pengembangan atau peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara di Indonesia.

Melihat wisatawan millenial jadi salah satu segmen potensial konsep sport tourism, dimana gairah mereka yang cukup tinggi akan aktivitas-aktivitas fisik yang berpadu dengan tantangan-tantangan yang menjadi karakter dari konsep event olahraga (sport tourism) ini. Kedekatan mereka (wisatawan millenial) dengan dunia media sosial memudahkan kita untuk menggaet segmen wisatawan ini melalui aktivitas kampanye dan promosi digital. Bukan hanya itu sektor sport tourism juga sangat berpengaruh besar sekali terhadap laju pertumbuhan industri kreatif.

Sudah banyak menjamur berbagai event olahraga game digital yang banyak digarungi para millennial semperti event-event (E-Sport). Millenial berlomba-lomba mengikuti event E-sport yang diadakan oleh swasta maupun pemerintah sendiri. Dengan hadiah yang besar banyak atusias para millennial untuk mengikuti ajang perlombaan itu. Tidak memungkiri juga event E-sport juga diselengarakan secara Internasional, seperti game Moba yang sedang naik daun di masa pandemi ini.

Jika melihat arah perkembangan industri pariwisata Indonesia di tahun 2021, industri pariwisata merugi sampai 20T di tahun 2020. Namun demikian, kita tidak selayaknya berputus asa karena harapan untuk tahun 2021 masih terpelihara. Tetap opportunistik dengan membaca pola-pola baru dari aktivitas wisata di masa pandemi ini, dengan mencoba mencari segmen-segmen pasar potensial seperti menyelengarakan event olahraga (sport tourism) dengan standar CHSE. Pendekatan 3B yang meliputi; Berkualitas dalam kinerja, sehingga ekspektasi wisatawan tetap terpenuhi. Bernilai, sehingga memberikan benefit baik fungsional mampu emosional. Dan berkelanjutan dalam aspek lingkungan, menjadi solusi dalam menunjang eksistensi. Sinergitas 5 stakeholder (penta helix) yang meliputi unsur pemerintah, masyarakat, akademisi, swasta, dan juga media adalah kunci dari keberhasilan industri pariwisata untuk bertahan dari terjangan pandemi.

Menteri pariwisata dan ekonomi kreatif, Sandiaga Salahudin Uno menegaskan 2021 harus menjadi tahun kebangkitan pariwisata dan ekonomi kreatif. Namun benar pandemi memberikan dampak yang luar biasa besar bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Seperti halnya Event Olahraga (Sport Tourism) sendiri juga tidak bisa diadakan karena masalah pandemi ini, namun adanya pendekatan dengan SOP CHSE mungkin Event Olahraga dapat dilakukan kembali. Karena tentunya harapan kita jangan mengedepankan pariwisata, namun akhirnya akan menimbulkan peningkatan jumlah penularan covid-19.

Maka dari itu pemerintah juga harus bekerjasama dengan seluruh pihak atau stakeholder yang ada dalam industri pariwisata agar event olahraga (sport tourism) dapat dilakukan kembali, namun tidak lupa juga menerapkan SOP CHSE yang sudah di tetapkan oleh pemerintah.

--

--

No responses yet